Rabu, 13 Mei 2015

UTS I’M COMING

Standard
Hari demi hari telah dilalui dengan menghabiskan waktu dikampus. Pergi pagi pulang sore itu sudah menjadi kebiasaan demi mengejar impian. Semua yang kita lakukan tanpa rasa beban maka terasa ringan untuk melangkah. Kenali dulu, sayangi, baru cintai. Subhanallah, betapa indah hari-hari yang dilalui dengan penuh keikhlasan.


Pusing, so pasti. Tapi kita jangan lupa, semua yang ingin diraih pasti melewati ujian yang gak gampang. Baginda Rasulullah SAW saja dalam menjalankan dakwah tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan. Betapa banyak guncangan, cacian dan hinaan yang beliau dapatkan. Begitu pula jika dalam masa perkuliahan, pertemuan demi pertemuan dilalui paraf yang ditandangani sebagai bukti absen hadir di hari tersebut. Jika sudah bertemu pertemuan ke-8 usually UTS (Ujian Tengah Semester).

Nah, hari itulah yang membuat setiap orang sibuk membolak-balik pelajaran yang sebelumnya, mengingat-ngingat kembali materi yang sudah dibahas. Diiringi dengan doa, maka apa yang sulit bisa terpecahkan, dan yang paling seru belajar bersama teman-teman ataupun sahabat seperjuangan. Tali persaudaraan menjadi semakin erat, melempar candaanpun menjadi penyejuk hati yang sedang pusing, uji soal dan kecepatanpun bisa terjadi kalau sudah belajar bareng gini. Pastinya mereka yang membantu adalah salah satu orang hebat yang pernah berperan dalam mengejar impian. Mencari itu gampang memang, namun mempertahankan mereka agar kita selalu solid, itu yang terpenting sekarang.

Kalau sudah saling memahami dan mengerti maka langkah kakipun terasa ringan memasuki kelas. Dimulai dengan Basmallah, pahami soalnya, cari dulu mana yang mudah, insyaallah apa yang tertulis di atas kertas putih itupun membuat kita semakin yakin selangkah lagi berada pada kesuksesan. Terkadang apa yang kita inginkan pada saat UTS tak semulus seperti yang dijalani pada saat itu. Ada banyak problem yang datang tiba-tiba, bisa blank sama soal, gak ngerti sama sekali mau mulai darimana, ditambah lagi bisikan kanan-kiri yang membuat jawaban sendiri berubah menjadi jawaban orang lain.

Mengingat hal tersebut setiap manusia wajar jika pernah merasakannya. Musuh yang terbesar adalah egomu sendiri dan musuh yang sebenarnya dari manusia adalah diri sendiri dan hawa nafsu. Bakar dan redakanlah hawa nafsu itu, tapi jangan sampai kita bakar jasad kita sendiri.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu'Anhu, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, "Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya. Kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah." (HR.Bukhari- Muslim).

Ujian Tengah Semester sudah tiba. Langkahkan kaki dengan penuh percaya diri dan keikhlasan. Insyaallah pena yang kita pegang berjalan sendirinya diatas kertas jawaban. Dan tentunya hasil yang memuaskan datang dari hasil kerja keras itu sendiri. Yang pasti, jangan lupa berdoa juga.

One more, don`t be forget: “Hasil bukanlah segalanya. Jangan jadikan sebagai acuan untuk keberhasilan. Hasil bisa saja dikalahkan oleh satu keberuntungan” – Asmarita

Penulis            : Asmarita
Jurusan          : Teknik Informatika
Semester         : IV

0 komentar:

Posting Komentar